Gambaran Persepsi Lansia Terhadap Kualitas Huniannya dan Hubungannya Dengan Kesehatan Psikososial
Keywords:
kualitas hunian, panti werdha, kesehatan psikososialAbstract
Salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah adalah meningkatnya angka lansia terlantar dari tahun ke tahun. Pemerintah dengan program Panti Werdha merupakan salah satu alternatif solusi bagi isu lansia terlantar. Akan tetapi terbatasnya jumlah dan daya tampung panti ditambah dengan kondisi bangunan fisiknya yang belum dirancang sesuai dengan kebutuhan lansia disinyalir akan memicu dampak negatif bagi kesehatan para lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang persepsi lansia akan kualitas huniannya dan hubungannya dengan kondisi kesehatan psikososial para lansia. Penelitian dilaksanakan di PSTW Budi Sejahtera dengan 65 orang penghuninya yang telah memenuhi kriteria inklusi sebagai responden penelitian. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalis data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 53.8% responden berpendapat kualitas hunian mereka dalam kategori kurang baik, dengan 36.9% menilai kurang untuk kondisi drainase , 30.8% responden berpendapat kondisi akses ke hunian dalam kondisi yang kurang baik dan 27.7% responden merasa kurang nyaman dengan kondisi kloset yang ada saat ini. Korelasi positif antara persepsi kualitas hunian dengan kondisi kesehatan psikososial lansia juga muncul dan dikategorikan ke dalam hubungan sedang. Kesimpulan: kualitas hunian bukanlah menjadi faktor utama yang berhubungan dengan kondisi kesehatan psikososial lansia, akan tetapi diperlukan perhatian yang spesifik dalam merancang sebuah hunian bagi kelompok usia lanjut agar hunian itu sendiri mampu mengakomodir kebutuhan sosial dan aktifitas fisik lansia secara optimal, sehingga pada akhirnya mampu mempertahankan bahkan meningkatkan derajat kesehatan para penghuninya.
Downloads
References
Cattan, Mima., Tylford, Sylvia. (2006). Mental Health Promotion A Life Span Approach. New York: Open University Press
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Evans, G.W., (2003). The Built Environmental and Mental Health. Journal of Urban Health Vol 80 No 4 December 2003. New York: The New York Academy of Medicine.
Kaplan,R., Kaplan. S., (1998). With People in Mind. Washington, DC: Island Press
Landon, Megan (2006). Environment, Health and Sustainable Development. New York : Open University Press.
Peponis J, Wineman, J., (2002) . Handbook of Environmental Psychology 2nd ed. New York, NY: Wiley
Prabowo, Henrod.(1998). Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Jakarta : Penerbit Gunadarma
Sabri, Rika. (2002). Analisis Hubungan Antara Karakteristik Usia Lanjut, Dukungan Sosial, dan Keaktifannya Dalam Kelompok Dengan Kesehatan Psikososial Di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Tahun 2002. Tesis, Jakarta : Universitas Indonesia
Santrock, J,W.(2002). Life-Span Development, Perkembangan Masa Hidup Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.
Schulz, A., Northridge, M.E., (2004). Social Determinants of Health : Implication for Environmental Health Promotion. London: Sage Publishing.
Setiati, S., Rahardjo, T.B.W., (2001). Konsep Pelayanan Geriatri Terpadu. Jakarta: Warta Demografi UI
Utami, N. D. (2010). Gambaran Psychological Well Being Pada Individu Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Werdha. Skripsi. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Categories
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution ShareAlike License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories, pre-print sites, or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater dissemination of published work.