Perancangan Revitalisasi Bekas Pabrik Gula Tulangan di Kabupaten Sidoarjo dengan Pendekatan Adaptive Re-Use

Authors

  • Muhammad Ulinnuha Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
  • Rita Ernawati Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
  • Kusnul Prianto Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Keywords:

Pabrik gula, Revitalisasi, Adaptive Re-Use

Abstract

Dinamika perubahan sosial, ekonomi, politik dan lingkungan menjadi isu penyebab berkurangnya pabrik gula dan penurunan produksi gula di Jawa. hanya tinggal 45 pabrik yang masih beroperasi dari ratusan pabrik. Sebagian besar dari populasi pabrik gula telah berhenti produksi dan menjadi kawasan yang tidak terawat (abandoned). Nilai-nilai sejarah industri gula dan arsitektur kolonial perlu dipertahankan sebagai sarana edukasi dan wisata. Seperti halnya di Sidoarjo, tersisa 2 yang beroperasi. Salah satu pabrik gula yang sudah tidak beroperasi yaitu Pabrik Gula (PG) Tulangan. Pabrik Gula ini sempat menjadi topik/rencana untuk dijadikan area wisata heritage oleh investor, DPRD dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Perancangan bekas pabrik gula ini termasuk dalam revitalisasi dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai penting dengan penyesuaian dengan fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan nilai budaya masyarakat. Pendekatan Adaptive Re-Use dilakukan sebagai alternatif untuk melindungi dan menjaga bangunan bersejarah dengan langkah mengalihkan fungsi lama menjadi fungsi baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar maupun kawasan itu sendiri. Konsep ini tidak sekedar mengembalikan tampilan fisik arsitektur semata melainkan berusaha menghormati dan menghargai nilai sejarah yang tersirat di dalamnya, langgam arsitekturnya dengan mengalihkan fungsi baru yang lebih tepat dan bermanfaat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Marpaung, Y. T. F., Hutagaol, P., Limbong, W. H., & Kusnadi, N. (2011). Perkembangan industri gula Indonesia dan urgensi swasembada gula nasional. IJAE (Jurnal Ilmu Ekonomi Pertanian Indonesia), 2(1), 1-14.

Nugroho, P. S. Identifikasi Pabrik Gula Sebagai Industrial Heritage Di Jawa. ARSITEKTURA, 18(1), 119-128.

Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan.

Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor 01 Tahun 2015 Tentang Bangunan Gedung Cagar Budaya yang di Lestarikan.

Peraturan Derah Kabupaten Sidoarjo Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Bangunan Gedung.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

Susanti, A., Efendi, M. Y., Wulandari, I. G. A. J. J., & Putri, P. S. (2020, March). Pemahaman Adaptive Reuse dalam Arsitektur dan Desain Interior sebagai Upaya Menjaga Keberlanjutan Lingkungan: Analisis Tinjauan Literatur.

Sofiana, R., Purwantiasning, A. W. P. W., & Anisa, A. (2014). Strategi Penerapan Konsep Adaptive Re-use pada Bangunan Tua Studi Kasus: Gedung PT Ppi(Ex. Kantor PT Tjipta Niaga) di Kawasan Kota Tua Jakarta. Prosiding Semnastek, 1(1)

Danisworo, Mohammad dan Widjaja Martokusumo (2000). “Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan PEMANFAATAN Kawasan Kota”. (Urban and development institute, 2000).

Dr. McCarthy, David (2014). Engineering Heritage & Conservation Guidelines.Australia:Engineers Australia.

Downloads

Published

2022-10-11

How to Cite

Ulinnuha, M., Ernawati, R., & Prianto, K. (2022). Perancangan Revitalisasi Bekas Pabrik Gula Tulangan di Kabupaten Sidoarjo dengan Pendekatan Adaptive Re-Use. MOZAIK Buletin Perancangan Arsitektur, 1(2), 23–32. Retrieved from https://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/mozaik/article/view/1612