Kepadatan Megabentos pada Wilayah Konservasi Perairan di Sekitar Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Authors

  • Lumban Nauli Lumban Toruan Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana, NTT, Indonesia https://orcid.org/0000-0001-5181-642X
  • Imam Fauzi Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kupang, Indonesia
  • Rahmad Hidayat Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Padang, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Padang, Indonesia
  • Muhammad Hilmi Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kupang, Indonesia
  • Yongki Lapon Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kupang, Indonesia
  • Wiyudha Pandu Laksana Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kupang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29080/biotropic.v8i1.1968

Keywords:

biodiversity, conservation, coral reef, megabenthos, savu sea

Abstract

The Sawu Sea National Marine Park is a marine conservation area in East Nusa Tenggara Province that is known for its high marine biodiversity. The coral reef ecosystem in this conservation area is home to ecologically and economically important megabenthic organisms. Megabenthos are important regulators of marine ecosystems, acting as indicators of coral reef health. However, information on the types and densities of megabenthos in this conservation area is scarce. Research on megabenthos is critical for assessing coral reef health and informing conservation strategies. The aim of this study is to collect baseline data on megabenthos in the Sawu Sea National Marine Park waters surrounding West Kupang and Semau. The Benthic Belt Transect method was used to collect data at six locations throughout the marine park. The information was examined for species composition and density. To assess differences and relationships between locations and megabenthic categories, statistical tests such as Kruskal-Wallis and Pearson's correlation, as well as the Morisita index, were used. Four of the eight target megabenthic categories were identified in the study, with blue starfish and giant clams being the most abundant. There was no statistically significant difference in megabenthic density across locations or ecological and economic categories. The research uncovered potential habitat preferences among various megabenthic categories. The presence and distribution of megabenthos in the waters of this marine park provide important information about the health of coral ecosystems. These findings can help guide conservation efforts.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Lumban Nauli Lumban Toruan, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana, NTT, Indonesia

Program Study of Aquatic Resources Management

References

Abrar, A., Giyanto, Siringoringo, R. M., Edrus, I.N., Arbi, U.Y., Sihaloho, H.F., Salatalohi, A., Sutiadi. 2014. Baseline Survei Kesehatan Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata (TWP) Pulau Pieh dan Laut di Sekitarnya. CRITC COREMAP CTI LIPI. Jakarta.

Akbar, A. H., Adibrata, S., & Adi, W. 2019. Asosiasi Megabentos dengan Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Desa Perlang Bangka Tengah, Bangka Belitung. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan. 13(2) : 173-177.

Arbi, U. Y., Sawonua, P. H., & Cappenberg, H. A. W. 2020. Fluktuasi kepadatan megabentos di perairan Kendari, Sulawesi Tenggara. Berita Biologi. 19(3B): 477-489.

Arbi, U. Y., & Sihaloho, H. F. 2017. Panduan Pemantauan Megabentos Edisi 2. COREMAP-CTI LIPI, Jakarta, 45.Bangapadang, M., & Nurgayah, W. 2019. Kepadatan dan Keanekaragaman Megabentos Berdasarkan Persentase Tutupan Karang di Perairan Desa Buton, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan). 4(2): 89-97.

Bareto, A. L., Santoso, P., & Jasmanindar, Y. 2023. Pengaruh Ukuran Kerang Mutiara (Pinctada maxima) Terhadap Insersi Inti Mutiara Pada Perairan Kecamatan Kupang Barat. JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP). 3(2): 126-133.

Cappenberg, H. A., & Akbar, N. 2020. Kondisi megabentos di perairan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan. 3(2): 130-146.

Cumming, R.L., 2009. Case study: Impact of Drupella spp. On reef-building corals of the Great Barrier Reef. Great Barrier Reef Marine Park Authority. Townsville, Queenslandd. p. 44.

Dai Waha, E., & Ina, A. T. 2023. Keanekaragaman Jenis Gastropoda di Pantai Kadahang Kabupaten Sumba Timur. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi. 11(1): 270-278.

Jacob Emola, I., Ambariyanto, A., & Muslim, M. 2016. Pertumbuhan Juvenil Kima Tridacna squamosa pada Kondisi Terumbu Karang Berbeda. Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke - V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Hal. 691-701.

Lazuardi, M.E., Sanjaya W., Hutasoit P.,Welly M.dan Subijanto J. 2014. Survei biofisik dan social ekonomi di Selatan Pulau Sumba – Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sanur–Bali: Coral Triangle Center.

López-Pérez, R. A., & Solís-Weiss, V. 2022. Macrofauna abundance and diversity patterns of deep sea southwestern Gulf of Mexico. Frontiers in Marine Science, 8, 1033596.

Magni, P., Tagliapietra, D., Lardicci, C., Balthis, L., Castelli, A., Como, S., ... & Viaroli, P. 2009. Animal-sediment relationships: Evaluating the ‘Pearson-Rosenberg paradigm’ in Mediterranean coastal lagoons. Marine Pollution Bulletin. 58(4): 478-486.

Mutaqin, B. W., Yuendini, E. P., Aditya, B., Rachmi, I. N., Fathurrizqi, M. I., Damayanti, S. I., ... & Puspitasari, N. N. 2020. Kelimpahan Megabentos Sebagai Indikator Kesehatan Karang Di Perairan Bilik, Taman Nasional Baluran, Indonesia. Jurnal Enggano. 5(2): 181-194.

Purwandatama, R.W., A'in, C. dan Suryanti, S.. 2014. Kelimpahan bulu babi (sea urchin) pada karang massive dan branching di daerah rataan dan tubir di Legon Boyo, Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa. Diponegoro Journal of Maquares. 3 (1): 17–26.

Riyantini, I., Harahap, S. A., Kostaman, A. N., Aufaadhiyaa, P. A., Yuniarti, M. S., Zallesa, S., & Faizal, I. 2023. Kelimpahan, Keanekaragaman dan Distribusi Ikan Karang dan Megabentos serta hubungannya dengan kondisi Terumbu Karang dan kualitas Perairan di Gosong Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Buletin Oseanografi Marina. 12(2): 179-191.

Rowa, M. I. W., Toruan, L. N., & Tallo, I. 2022. Habitat Timun Laut di Periran Batu Bao, Desa Tesabela Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Jurnal Bahari Papadak, 3(2): 121-127.

Samsuri, A. N., Kikuzawa, Y. P., Taira, D., Sam, S. Q., Sim, W. T., Ng, C. S. L., ... & Chou, L. M. 2018. The effectiveness of Trapezia cymodoce in defending its host coral Pocillopora acuta against corallivorous Drupella. Marine Biology, 165, 1-8.

Shapiro, S. S., & Wilk, M. B. 1965. An analysis of variance test for normality (complete samples). Biometrika. 52(3/4): 591-611.

Siringoringo, R. M., Sari, N. W. P., Arafat, Y., Arbi, U. Y., Azkab, H., Dharmawan, I. W. E., & Ridwan, B. 2017. Monitoring Kesehatan Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di Kabupaten Nias Utara. Jakarta, Coremap CTI, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, 78.

Syahrul, M., Rani, C., & Amri, K. 2022. Lingkages between Voral Reef Conditions with The Distribution and Diversity of Megabenthic Fauna in The Waters of Barranglompo Island, Makassar City. Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE. 8(2): 8-18.

Syahrul, Emiyarti, Rahmadani. 2022. Studi Keanekaragaman Jenis dan Kepadatan Megabenthos di Kawasan Terumbu Karang Desa Padai Laut Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Sapa Laut. 7(4): 217-223.

Syofyanto, H., Fajariyanto, Y., & Koliham, Y. 2011. Laporan Akhir: Pemetaan Partisipatif Taman Nasional Perairan Laut Sawu. TN Conservancy.

Thamrin, T., & Nurrachmi, I. 2022. Hubungan kondisi tutupan terumbu karang dengan kepadatan megabentos di perairan Pulau Talam Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Zona. 6(2): 89-98.

Therik, W. M. 2008. Nelayan Dalam Bayang Juragan. Potret Kehidupan Nelayan Tradisional Bajo di Tanjung Pasir, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Peluang. 2 (1): 28-46.

Vanreusel, A., Hilario, A., Ribeiro, P. A., Menot, L., & Arbizu, P. M. 2017. Exploring the Relationship between Macrofaunal Biodiversity and Ecosystem Functioning in the Deep Sea. Frontiers in Marine Science, 4: 198.

Vimono, I.B. 2007. Sekilas mengenai landak laut. Oseana. 32 (3): 15–21.

Wardana, MW., Sadarun, B, Subhan. 2022. Hubungan Kondisi Terumbu Karang Dengan jepadatan Megabentos di Perairan Desa Sawopudo, Kabupaten Konawe. Sapa Laut. 7(1): 53-58.

Yuniar, Z., Riyantini, I., Dewantii, L. P., Johan, O., & Ismail, M. R. 2023. Korelasi Kelimpahan Biota Bentik Pemakan Karang terhadap Kesehatan Terumbu Karang di Perairan Pulau Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology. 16(1): 17-29.

Downloads

Published

2024-02-28

How to Cite

Toruan, L. N. L., Fauzi, I., Hidayat, R., Hilmi, M., Lapon, Y. and Laksana, W. P. (2024) “Kepadatan Megabentos pada Wilayah Konservasi Perairan di Sekitar Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia”, Biotropic : The Journal of Tropical Biology, 8(1), pp. 1–11. doi: 10.29080/biotropic.v8i1.1968.