TY - JOUR AU - Sawiji, Asri AU - Perdanawati, Rizqi Abdi PY - 2018/10/15 Y2 - 2024/03/28 TI - PEMETAAN PEMANFAATAN LIMBAH KERANG DENGAN PENDEKATAN MASYARAKAT BERBASIS ASET (STUDI KASUS: DESA NAMBANGAN CUMPAT, SURABAYA) JF - Marine Journal JA - kelautan VL - 3 IS - 1 SE - Articles DO - UR - https://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/marine/article/view/345 SP - 10-19 AB - <p>Hasil tangkapan kerang oleh nelayan kerang Desa Nambangan-Cumpat &nbsp;kota Surabaya terbilang sangat melimpah. Mayoritas Nelayan hanya memanfaatkan daging kerang untuk diperjualbelikan, sedangkan sebagian besar menjadi limbah cangkang kerang menumpuk di pesisir Desa tersebut. Limbah cangkang kerang menyebabkan bau dan ketidakbersihan akan tetapi limbah ini juga dapat dilihat sebagai potensi/aset lingkungan masyarakat yang dapat menjadi nilai jual. Oleh karena hal tersebut peneitian ini bertujuan untuk memetakan pemanfaatan limbah kerang dengan menggunakan pendekatan berbasis aset. Metode pendekatan masyarakat yang partisipatif melalui focus group discussion, <em>leaky bucket tools</em> dan teknik wawancara terstruktur dilakukan untuk memetakan potensi/aset fisik dan non fisik. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui observasi, yaitu dengan mengamati secara langsung serta mencatat dan mendokumentasikan gejala-gejala yang ditemukan di lapangan. Aset fisik desa diantaranya infrastruktur sudah sangat memadai. Terdapat taman kota dan sentra penjualan ikan yang dapat dimanfaatkan oleh warga. Dari hasil analisis juga didapatkan bahwa jumlah limbah kerang di pesisir desa Nambangan-Cumpat berjumlah 12.823 ton atau 2000-2500kg per hari. Limbah&nbsp; kulit&nbsp; kerang&nbsp; yang&nbsp; ada&nbsp; di&nbsp; pesisir&nbsp; Nambangan&nbsp; Cumpat terdiri&nbsp; dari&nbsp; empat&nbsp; jenis yaitu&nbsp; Kerang&nbsp; darah&nbsp; (Anadora granosa), Kerang&nbsp; hijau (Perna viridis), Kerang bulu (Anadara antiquata), dan Kerang kampak (Scallop). Selain itu asset non fisik desa dapat dilihat dari pendapatan rumah tangga. Dengan menggunakan metode leacky bucket didapatkan rata-rata penghasilan rumah tangga nelayan adalah Rp. 1.500.000-2.000.000. Sebanyak 62% warga desa masih hidup dibawah upah minimum regional Surabaya. Unsur kimia yang terkandung dalam cangkang kerang seperti silica, calcium, natrium, dll sangat baik untuk ditambahkan dalam komposisi batako dan pakan ternak. Potensi tersebut akan dimanfaatkan warga dalam menambah nilai ekonomi kerang.</p> ER -