PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT PESISIR

STUDI KASUS: MASYARAKAT PESISIR KENJERAN, SURABAYA, JAWA TIMUR

Authors

  • Mauludiyah Mauludiyah UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Asri Sawiji UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Mohammad Sholeh UIN Sunan Ampel Surabaya

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah di lingkungan pesisir merupakan hal klasik yang sulit untuk ditanggulangi. Permasalahan sampah tidak hanya akan menyebabkan kerusakan lingkungan di wilayah pesisir Kenjeran, tapi juga akan berdampak pada penurunan produktivitas ikan dan selanjutnya akan berdampak terhadap perkonomian dan juga kesehatan masyarakat. Temuan penelitian ini, ada tiga permasalahan utama yang teridentifikasi dalam sistem pengelolaan sampah di wilayah pesisir Kenjeran yaitu tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang memadai, lemahnya atau terbatasnya dukungan atau partisipasi masyarakat setempat, dan belum efektifnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat setempat. Sebagian warga sudah membuang sampah di bak/tempat sampah rumahnya, tetapi apabila tempat sampah tersebut sudah penuh maka langsung dibuang ke laut atau warga setempat menyebutnya dengan istilah gancaran. Kebiasaan gancaran disebabkan karena tidak adanya petugas kebersihan yang mengangkut sampah permukiman menuju tempat penampungansementara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur, yaitu mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pihak lain yang mempunyai relevansi dengan penelitian. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui observasi, yaitu dengan mengamati secara langsung serta mencatat dan mendokumentasikan gejala-gejala yang ditemukan di lapangan. Sebagian besar penduduk kelurahan Sukolilo baru adalah etnis Madura yang mempunyai kepatuhan secara hierarki terhadap figur-figur utama yaitu orang tua, guru (ulama), dan pemimpin formal. Kearifan lokal orang Madura yang menghormati guru (ulama) sebagai budaya yang dijunjung dapat mengoptimalisasi pemberian motivasi dan sosialisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Peran ormas setempat dan lembaga-lembaga lain di bawahnya dalam memberikan sosialisasi dan motivasi melalui pengajian rutin yang diadakan tiap-tiap lembaga, akan dapat meningkatkan usaha pengelolaan sampah secara mandiri berbasis masyarakat pesisir. Optimalisasi peran ormas setempat dalam pelaksanaan model ini adalah bagaimana mengubah paradigma “membuang sampah” menjadi “memanfaatkan sampah”, dengan cara mendidik masyarakat secara terencana, mandiri dan terukur tentang pengelolaan sampah yang benar. Prinsip pengelolaan sampah secara 3R (reduce, reuse, recycle) dapat dirancang dengan sedemikian rupa dengan tidak menyamaratakan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Pemberdayaan masyarakat pesisir sebaiknya menggunakan pendekatan yang bersifat bottom up, sehingga dapat langsung menyentuh sasaran kelompok masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-12-11

How to Cite

Mauludiyah, M., Sawiji, A., & Sholeh, M. (2015). PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT PESISIR: STUDI KASUS: MASYARAKAT PESISIR KENJERAN, SURABAYA, JAWA TIMUR. Marine Journal, 1(2). Retrieved from https://jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/marine/article/view/269

Issue

Section

Articles